Tanaman gambir (Uncariae Romulus et Uncus) di
Indonesia daun dan getahnya digunakan untuk bahan kelengkapan untuk
menyirih. Tanaman yang termasuk keluarga Rubiaceae ini juga sering
digunakan untuk obat luka bakar, sakit kepala, diare, disentri,
sariawan, dan sakit kulit, serta bahan penyamak kulit dan bahan pewarna
tekstil.
Secara alami para produsen makanan sering menggunakan
tanaman yang daunnya berbentuk bujur sangkar dengan permukaan licin ini
untuk pengawet makanan. Pasalnya, dalam daun ini terdapat sebuah
kandungan katekin yang dapat mengawetkan makanan dari kerusakan akibat
mikroorganisme dan degradasi reaksi oksidasi (penyebab basi).
ISI KANDUNGAN GAMBIR
Sari
Pati Gambir berasal dari getah daun yang di ekstraksi dengan proses
pengempaan (Kampo bahasa Mahatnya). Ekstrak Kandungan Getah gambir
adalah :
- Catechin : adalah zat yangterkandung dalam getah gambir sebanyak 7 – 33 %, Rumus Kimia untuk Chatechin atau dikenal juga dengan nama Asam Catechoat adalah C15H14O6. Asam ini tergolong kedalam struktur Flavonoid, asam ini tidak berwarna dan dalam keadaan murni zat ini kurang larut dalam air dingin tetapi sangat larut dalam air panas, larut dalam alcohol dan etil asetat.
- Asam Catechu Tannat : sebayak 20 – 55 % Merupakan anhidrat dari catechin dengan rumus kimia C15H12O5. Asam catechu tannat merupakan serbuk berwarna coklat kemerah – merahan dan merupakan campuran terbesar yang terkandung dalam getah gambir serta zat amorf yang larut dalam air dingin.
- Pyrocatechol: Zat yang terdapat dalam getah gambir sebanyak 20 – 30,asam ini Memiliki nama lain yaitu 1,2 bensediol; 1,2 dihidroksi bemzen atau asam pyrocatechoat dengan rumus molekul C6H6O2.
- Flouresensi : Adalah kandungan yang terdapat dalam getah gambir dan merupakan bagian kecil dari gambir yang memberikan flouresensi bewarna hijau.
- Catechu merah 3 – 5 : kandungan yang terdapat dalam getah gambir yang memberikan warna merah pada gambir.
- Quersetin 2 – 4 : Adalah zat yang dalam getah yang memberikan warna kuning pada gambir dan merupakan turunan flavanol denan rumus kimia C15H10O.
- Fixed oil 1 – 2 :adalah zat yang terdapat dalam getah gambir yang berupa minyak yang susah menguap.
- Zat Lilin 1 -2: adalah zat yang terdapat dalam getah gambir dan merupakan monoester dari suatu asam lemak dan alcohol.
- Alkaloid : Merupakan zat yang sedikit terdapat pada daun gambir.
Manfaat Gambir Untuk Pengawet herbal :
Semakin
meningkatnya penggunaan bahan pengawet sintetis makanan yang bisa
menimbulkan masalah kesehatan yang sangat mendorong pihak untuk mencari
bahan pengawet alternatif . Salah satunya bahan alami yang di harapkan
sebagai pengawet alternatif potensial adalah daun gambir.
Para mahasiswa departemen biokimia fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam / (FMIPA) Institut pertanian bogor menemukan manfaat
tanaman gambir sebagai pengawet alami tahu, Dan mereka meneliti Uji
Efektivitas katekin dari daun gambir / ( Uncaria gambir hunter Roxb)
Sebagai bahan alternatif pengawet tahu di kabupaten Bogor dan yang
lainya. Aplikasi pengawetan tahu dengan daun gambir secara sederhana
bisa di lakukan dengan merebus 10 lembar daun gambir dengan satu liter
air hingga volumenya menjadi setengahnya. Dan air rebusan bisa di
pergunakan untuk perendaman tahu.
Manfaat Gambir Untuk Kesehatan Dan Pangan :
Gambir merupakan ekstrak daun dna ranting tanaman gambir memiliki
khasiat yang sangat bagus untuk kesehatan dengan kandungan kimia utama
katekin yang berfungsi sebagai Antioksidan. Dan untuk di bidang
kesehatan Khasiat gambir sebagai Astringen dan Hemostatik. Menurut dari
penelitian Zulfadli pada tahun 1989, Farmasi, FMIPA, UNAND. Telah di
lakukan Uji Mikrobiologi Ekstrak daun dan ranting gambir terhadap
beberapa bakteri terhadap penyebab deare secara in vitro. Dari hasil
penelitian tersebut. Ternyata ekstrak daun dan ranting gambir bisa
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare. Getah gambir juga bisa di
pergunakan untuk terapi Maag.
Di dalam bidang pangan banyak
sekali peneliti kearah sana, dengan memanfaatkan nilai fungsional gambir
yang sngat bermanfaat untuk kesehatan. Dan akan menghasilkan suatu
kombinasi dari segi pangan atau minuman yang menyegarkan juga minuman
kesehatan.
Ekstrak gambir dengan kandungan utama katekin yang
sudah di standarisasi yang dapat diformulasi hingga menjadi bentuk
sediaan formasi tertentu yang dapat mengelimisasi Hal-hal yang tidak di
sukai dari sifat ekstrak tersebut Misalnya. rasa pahit,atau sifat yang
sukar larut di dalam air.
Selain dari itu gambir juga bisa di
pergunakan sebagai bahan campuran Ramuan obat Tradisional. Dan di Pakpak
bharat Gambir tersebut menjadi andalan obat sakit perut atau diare dan
cukup dengan melarutkan ekstrak getah gambir dengan air panas. Kemudian
lansung di minum, Terus gambir juga di gunakan sebagai campuran makanan
untuk menyirih / Gatap.
Telah di ketahui, Gambir meransang
keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran proses pada perut
dan usus. Dan fungsi lainya adalah campuran obat, Seperti, Sebagai obat
luka bakar, Obat sakit kepala, Obat diare, Disentri, Kumur-kumur,
Sariawan, Juga obat penyakit kulit / Penayamak kulit.
Contoh Makanan Yang Memanfaatkan Gambir Sebagai Pengawet :
Siapa
yang tak kenal telur. Telur merupakan salah satu produk hasil ternak
dengan nilai gizi cukup tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh. Telur
mengandung beragam komponen gizi yang tinggi seperti protein, lemak,
vitamin dan mineral. Jenis telur yang biasa dikonsumsi masyarakat adalah
telur ayam dan telur itik. Dilihat dari komponen gizinya telur itik
memiliki nilai gizi lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam. Sebagai
bahan makanan, telur itik mudah sekali mengalami kerusakan baik secara
fisik, biologi dan kimiawi. Menjaga agar mutu telur tetap baik dan juga
untuk menghambat terjadinya proses kerusakan perlu dilakukan pengawetan
agar telur dapat disimpan lebih lama.
Salah satu metode
pengawetan telur yang umum dilakukan adalah dengan cara pengasinan.
Telur itik memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga sangat baik di
lakukan pengolahan menjadi telur asin. Dimana pori-pori yang besar pada
telur asin akan mempermudah penyerapan garam yang dapat mengurangi rasa
amis, menciptakan rasa yang khas serta penggunaan garam juga akan
mempertahankan kondisi telur asin selama transportasi, misalnya dalam
perdagangan antar kota, antar pulau bahkan ekspor. Telur asin dengan
proses pembaluran menggunakan bubuk batu bata dan garam setelah direbus
hanya tahan selama 14 hari. Air sisa penirisan getah gambir merupakan
salah satu bahan yang mengandung tanin yang berfungsi sebagai pengawet.
Sekarang
ini sedang giat-giatnya pelaksanaan pemanfaatan hasil gambir di
Indonesia. Dari pada semua untuk diekspor, alangkah baiknya jika bisa
dimanfaatkan bahkan bisa menambah pendapatan negara sendiri. Gambir
mengandung senyawa fungsional yang termasuk dalam golongan senyawa
fenol. Senyawa fenol yang berpotensi sebagai antioksidan dan antibakteri
terutama adalah senyawa tanin. Gambir digunakan sebagai bahan pada
industri tekstil, ramuan makan sirih, ramuan obat dan penyamak kulit.
Sedangkan air limbah penirisan getah gambir berasal dari tetesan cairan
yang keluar selama penirisan getah gambir berlangsung.
Kebanyakan
para petani gambir membuang air sisa penirisan setelah pembuatan gambir,
padahal banyak manfaat lainnya dari air sisa gambir tersebut. Adanya
sifat antibakteri pada air sisa penirisan getah gambir tersebut maka
dengan perendaman telur asin dalam air sisa penirisan getah gambir dapat
menghambat pertumbuhan bakteri pada telur asin sehingga memiliki umur
simpan yang lebih lama. Perendaman telur asin dalam air sisa pentirisan
getah gambir dapat mempertahankan mutu telur dan memperpanjang daya
simpannya sehingga dapat mengurangi kerugian bagi para penjual telur
asin.
Pembuatan telur asin dikalangan masyarakat kita masih
menggunakan metode lama yaitu, telur itik dibalur dengan bahan pembalur
seperti batu bata, abu gosok dan garam dengan perbandingan 3 : 2 : 1.
Setelah itu diperam selama 7 hari, kemudian baluran dibuka dan
dibersihkan dengan air. Yang berbeda dalam proses ini adalah telur
selanjutnya direndam dengan sisa penirisan getah gambir selama 10 menit.
Telur kemudian ditiriskan, direbus selama 30 menit lalu ditiriskan.
Perendaman yang dilakukan dalam air sisa penirisan getah gambir ini
akan memberikan pengaruh yang baik terhadap telur lho, seperti kadar air
telur yang dapat dipertahankan, kadar protein yang dapat dipertahankan
karena adanya tanin dalam air sisa penirisan gambir, sehingga protein
dalam telur asin tidak mudah terdegradasi. Selain itu Tanin memiliki
kemampuan membentuk kompleks dengan dinding sel bakteri sehingga dapat
berfungsi sebagai antibakteri. Antibakteri ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan tambahan makanan yang dapat menghambat dan mencegah
kontaminasi bakteri sehingga bahan makanan lebih awet. Oleh sebab itu,
telur asin yang direndam dalam air sisa penirisan getah gambir dapat di
simpan lebih lama. Dengan perendaman dalam air limbah gambir dapat
memperpanjang daya simpan telur asin sampai 3 bulan. Hal ini disebabkan
tanin yang terkandung dalam air sisa penirisan getah gambir menutupi
pori-pori kerabang telur sehingga mencegah terjadinya penguapan dan
masuknya bakteri yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada telur asin
sehingga memperpanjang masa simpan telur.
Sumber :
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/01/28/manfaat-air-sisa-gambir-untuk-pengawet-telur-asin-529347.html
http://sintafergy.blogspot.com/2014/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html